Logika dan Manusia
Orang yang selalu
berpikir menunjukan bahwa ia mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh karena
itu, ia berhak mendapatkan pengetahuan. Rasa ingin tahu ditandai dengan
munculnya suatu pertanyaan. Namun demikian, perlu diingat bahwa rasa ingin tahu
tidak berhenti sampai pada mengajukan pertanyaan, tetapi harus sampai pada
usaha mendapatkan jawaban yang benar.
1.
Rasionalisme
2.
Empirisme
3.
Idealism
4.
Positive-Empirisme
5.
Paragmatisme
Pengetahuan seseorang dapat
berkembang karena yang bersangkutan mempunyai rasa ingin tahu dan berusaha
untuk menemukan jawabannya. Cara paling banyak digunakan oleh pemikir untuk
menjawab keingintahuannya adalah membaca.
Pengertian
logika
Logika berasal dari yunani, LOGOS,
artinya: perkataan, uraian, alas an, pemikiran. Dalam ilmu, kata logos
memberikan batasan penyelidikan yang sistematis untuk memperoleh hukum-hukum
atau prinsip-prinsip universal, sesuai dengan ratio akal sehat, dan prosedur eksperimental
untuk mencapai tujuan ilmu harus memperhatikan kaidah-kaidah berpikir
universal.
Ilmu dan
Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh dengan
menemukan kenyataan lain yang serupa atau sama tanpa ragu. Sebagai contoh,
pengetahuan rasa cabe adalah pedas. Sedangkan ilmu membutuhkan penjelasan lebih
lanjut dari sekedar mengetahui. Contoh penyebab rasa pedas cabe.
Perbedaan
logika dan psikologi
Walaupun psikolog juga mempelajari
aktivitas berpikir. Namun demikian, dalam psikolog tidak menekankan pada benar
atau salahnya hasil pemikiran seseorang. Ia sebatas mempelajari pikiran manusia
dan cara kerjanya. Dalam logika terdapat dua penyelidikan, yaitu pemikiran dan
hukum-hukum berpikir sehat. Pemikiran sebagai objek material, hukum-hukum
sebagai objek formal.
Logika adalah ilmu yang mempelajari
azas-azas dan aturan penalaran dengan tujuan mendapatkan kebenaran sebagai
hasil proses penlaran. Penalaran adalah pengambilan kesimpulan berdasarkan
pertanyaan atau fakta yang di yakini kebenarannya.
0 komentar:
Posting Komentar